Rabu, 04 Desember 2013

Yogyakarta, kota cinta yang sangat istimewa



Sudah sekitar empat bulan aku berada di sebuah kota yang indah. Sebuah kota yang berada pada salah satu propinsi yang ada di negara Indonesia. Ya, aku kini berada di kota Yogyakarta. Sebuah kota yang sangat berbeda dibanding kota lainnya. Kota yang memiliki banyak melahirkan musisi yang kreatif, penulis yang baik, serta merupakan kota terindah yang pernah aku jumpai.
Disini, di kota ini aku memutuskan untuk melanjutkan study-ku. Aku memilih menjadi salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Aku memilih perguruan tinggi ini karena perguruan tinggi tersebut merupakan salah satu perguruan tinggi yang aku impikan sejak SMA. Dulu aku memang memiliki cita - cita setinggi langit untuk menjadi salah satu mahasiswa di perguruan tinggi ini. Aku dapat menyebutnya cita - cita setinggi langit, karena aku sadar bahwa kemampuan otakku tidak sanggup untuk menjadi mahasiswa universitas tersebut. Namun, Tuhan berkehendak lain. Tuhan mengabulkan salah satu keinginanku untuk menjadi salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta tersebut.
Selama hidup disini, aku mengalami banyak pengalaman baru. Pengalaman yang belum pernah aku rasakan di kota kelahiranku, yaitu Bogor. Disini aku mendapatkan teman baru, mengunjungi tempat yang belum pernah aku kunjungi, dan masih banyak lagi. Selain itu juga aku menemui banyak orang - orang baru. 
Sebelumnya, dari kota yang indah ini aku pernah merasakan cinta yang tumbuh dari perjalanan ke kota ini. Kota yang aku singgahi kini identik dengan kota romantis dan kota kenangan yang sangat istimewa. Selama di kota yang kini akan aku singgahi beberapa tahun kedepan aku sering menemukan sosok yang istimewa. Sosok yang menurutku yang sangat gagah, dewasa, pandai, soleh, dan berwibawa. Sosok yang seperti itu lah yang sangat aku butuhkan saat ini. Namun, pada faktanya lelaku yang mendekatiku tidak ada yang persis seperti apa yang aku inginkan. Ya memang tidak ada orang yang akan memiliki sifat, wajah, kebiasaan, dan sempurna. Mungkin itulah sebab hingga kini aku lebih memilih untuk menyendiri.
Selama aku berada di kota ini, sudah banyak yang mendekatiku. Namun apa daya, sosok yang aku inginkan tidak ada pada mereka semua. Mungkin aku memang bodoh, melepaskan semuanya. Karena kata sahabatku sendiri mereka itu laki - laki yang baik. Ya aku akui mereka yang mendekatiku semuanya memiliki sifat yang baik. Namun sifat yang baik tersebut belum sanggup menarik perhatianku, selain hal itu pula aku tidak bisa merasa nyaman. Karena hal yang terpenting bagiku adalah dapat membuatku merasa nyaman. 
Ada sosok seorang lelaki yang dapat membuatku nyaman dengannya. Sosok lelaki tersebut memiliki paras wajah yang nikmat untuk dipandang, soleh, dan yang paling utama dia tidak merokok. Mengapa tidak merokok hal yang paling utama ? Karena aku tidak menyukai lelaki yang merokok kecuali bapakku sendiri. Ya, memang bapakku seorang perokok, namun aku tetap menyayanginya. Aku tetap menyayangi bapakku karena beliau telah banyak berjasa dalam hidupku tanpa meminta sedikit pun balas budi kepadaku. Aku membenci semua perokok kecuali bapakku. Aku membenci mereka karena aku tidak menyukai asap rokok. Anak yang masih meminta uang kepada orang tua mereka tapi oleh mereka digunakan untuk membeli rokok yang menurutku tidak memiliki manfaat yang baik untuk dirinya sendiri itu adalah kelakuan anak yang tidak tahu diri. Kembali pada sosok yang membuatku nyaman. Sosok tersebut merupakan sosok yang berbeda menurutku. Namun aku tetap berpegang teguh pada keinginanku untuk menyendiri, dan pada akhirnya aku dan sosok tersebut memutuskan untuk bersahabat.
Aku merupakan wanita yang kurang peka terhadap situasi yang ada. Sahabatku yang berada di Bogor pun berkata seperti itu kepadaku. Aku memang tidak bisa membaca kode - kode yang disampaikan kepadaku. Karena aku lebih menyukai hal yang dibicarakan secara langsung dibandingkan dengan harus memberi kode. Ini dunia nyata, bukan seperti film action dan detektif yang harus menggunakan kode - kode. Kini aku masih betah dengan kesendirian yang aku jalani. Entah sampai kapan aku memilih untuk sendiri dan akhirnya membutuhkan sosok lelaki untuk mendampingiku. Entah sampai kapan pula aku menjadi wanita tidak peka. Dan aku berharap aku akan menemukan sosok yang aku impikan di kota cinta yang sangat istimewa ini <3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar